Categories
Parenting

Mengatasi Anak Kegemukan

Halo dokter rifan, menurut informasi yang saya dengar, berat badan bayi usia 6 bulan sekitar 2 kali bb bayi lahir, sedangkan bb bayi umur 1 tahun sekitar 3 kali bb bayi lahir. Anak saya dimas, bulan maret ini masuk usia 8 bulan, berat badannya sudah mencapai 15 kg. Bagaimana menurut dokter tentang bb anak saya tersebut?

Baca juga : Kerja di Jerman

Kalau porsi makan dikurangi dikhawatirkan akan mengurangi nutrisi yang diperlukan. Tapi di sisi lain saya khawatir bb-nya akan semakin tambah. Mohon jawaban dokter rifan. Terima kasih. Siti nugraheni – jakarta perhitungan ukuran berat badan yang ibu sampaikan adalah rumusan sederhana untuk mengetahui apakah pertambahan berat badan seorang bayi sudah baik atau belum. Sebenarnya ada perhitungan lain selain berdasarkan usianya, yaitu dengan mempertimbangkan faktor tinggi badan sehingga berat badan yang dicapai adalah berat badan ideal.

Mengenai berat badan si kecil yang mencapai 15 kg saat usianya masih 8 bulan, tampaknya memang sudah melebihi batas berat badan tertingginya (di atas persentil 95 dari kurva pertumbuhan berat badan NCHS). Sayang sekali Ibu tidak mencantumkan tinggi badannya, sehingga saya tidak dapat memperkirakan berat badan ideal untuk si kecil. Ada baiknya Ibu membawa si kecil ke dokter spesialis anak dengan subspesialis gizi dan metabolik yang ada di rumah sakit-rumah sakit besar di Jakarta untuk dapat dievaluasi dengan lebih lengkap dan komprehensif sehingga tatalaksana yang didapat akan lebih tepat.

SAMBUTAN PULANG KERJA “Keluarga kecil kami selalu memainkan cilukba sejak Dzakira masih usia 2 bulan. Awalnya kami lakukan agar membuat baby Dzakira tertawa, tapi sekarang jadi permainan yang rutin dilakukan setiap bangun tidur dan saat lagi berkumpul bersama. Bahkan, sekarang Dzakira akan melakukan hal ini pada ayahnya. Jadi, saat ayahnya baru pulang kerja, saat ayah buka pintu rumah, Dzakira langsung keluar dari pintu kamar sambil bilang. ‘Ciluuuk… baaaa….!’ Lalu dia berlari menghampiri ayahnya untuk memeluknya.” Irma Yanti, mama dari Dzakira Talitha Zahra (15 bulan).

Sumber : https://ausbildung.co.id/

 

Categories
Parenting

“Aku Mau Di Sekolah Ajah!” Bag3

Lama-kelamaan anak akan mengikuti juga. Kemudian di rumah juga buatlah kegiatan yang menyenangkan bersama anak. Tidak hanya membiarkan anak bermain sendiri, tetapi juga ikut bermain bersama-sama. Cari tahu apa saja yang biasa dilakukan si kecil di sekolah, ulangi kegiatan serupa di rumah, sekaligus melatih keterampilan anak yang ia peroleh di rumah.

Baca juga : Beasiswa S1 Jerman Full

Mulai bermain lilin, meronce, bermain kertas lipat, membaca buku bersama, dan sebagainya. Selanjutnya, secara berkala undang keponakan atau tetangga bermain ke rumah, sehingga anak punya teman bermain sepantaran. Bisa juga dengan mengajak anak pergi bersama sepupunya ke play ground. Pendek kata, variasikan kegiatan anak di rumah, sehingga ia tidak lekas bosan. Kombinasikan antara kegiatan indoor dan outdoor, sama seperti di sekolah. Sekalipun kita sibuk dengan pekerjaan, kita harus selalu meluangkan waktu berkegiatan bersama anak di rumah. Dengan demikian, anak mendapatkan perhatian penuh dari kita dan merasa lebih betah di rumah.

SI KECIL CEREWET! Bepergian dengan si kecil kini lebih “ramai”. Hampir sepanjang perjalanan, ia akan berceloteh dan bertanya ini itu. Rasanya gemas dan agak lelah juga harus menjawab semua pertanyaannya. Namun, jangan bersikap negatif dulu, Ma! Justru karena si kecil cerewet berarti ia mampu mengekspresikan semua yang ia pikir dan rasakan, serta tidak raguragu bercerita. Jadi, cukup dengarkan dan responslah dengan positif setiap perkataannya. Masa kecil tidak datang dua kali, lo. Mungkin saat anak nanti beranjak remaja, kita akan kangen dengan celotehannya yang sibuk mengomentari dan menanyakan semua hal!

MONKEY BAR ASAH KEMAMPUAN ANAK Sering melihat mainan panjat-panjatan alias monkey bar di halaman sekolah si kecil? Bagi sebagian mama, rasanya jantung mau copot melihat anak sibuk memanjat dan bergelantungan di mainan tersebut. Sementara sebagian besar papa malah sangat mendukung dan bertepuk tangan melihat anak berhasil mencapai titik tertinggi monkey bar. Jangan khawatir, Ma, mainan ini juga ada manfaatnya. Biasanya pada bagian bawah juga diberi pasir yang berfungsi sebagai pengaman. Monkey bar sangat membantu anak melatih tubuhnya, terutama kekuatan tangan serta koordinasi mata dan tangan. Kedua hal ini akan membantu persiapan anak menulis kelak. Selain itu, keberanian anak juga lebih terasah. Ia pun dapat melatih keseimbangan tubuhnya.

Sumber : https://ausbildung.co.id/

Categories
Parenting

Berbagai Alasan Perlunya Menghindari Stres

Banyak penelitian mengungkap tentang stres saat hamil yang berdampak pada anak, baik selagi masih di kandungan maupun setelah lahir.  Studi menemukan adanya peningkatan risiko karies gigi pada anak yang dilahirkan dari Mama yang mengalami stres kronis selama kehamilannya. ‘ NUTRISI KE JANIN TERGANGGU.

Baca juga : Beasiswa d3 ke S1 Luar Negeri

Penelitian yang dimuat di Journal of Physiology mengungkap, stres bisa membuat hormon glukokortikoid meningkat. Akibatnya, mamil cenderung makan lebih banyak, tapi berat janin justru berkurang. Pasalnya seperti dijelaskan Dr. Owen Vaughan, yang memimpin penelitian tersebut, meningkatnya hormon glukokortikoid dapat menurunkan kemampuan plasenta untuk membawa glukosa ke janin, sehingga janin jadi kekurangan nutrisi.

TANGGAPAN PAKAR: Beberapa jurnal menemukan hubungan antara depresi, cemas, ataupun stres pada mamil dengan angka kejadian bayi berat lahir rendah. di jurnal tahun 2013 menyatakan stres pada mamil berpengaruh pada perkembangan janin hingga masa kanak-kanak dan masa dewasanya. Penelitian yang dipimpin Dr. Owen Vaughan ini dilakukan pada 2015 dan masih dilakukan pada hewan (tikus) sehingga tentunya akan berbeda hasilnya jika dilakukan pada manusia. Hormon glukokortikoid adalah hormon yang meregulasi metabolisme tubuh.

Kadar hormon glukokortikoid dapat meningkat jika stres, baik stres fisik/lingkungan sosial, penyakit, maupun kehamilan. Namun, sampai saat ini belum dapat dipastikan sampai sejauh mana kadar hormon glukokortikoid mamil dapat memengaruhi asupan glukosa dari Mama ke janin. Meski demikian, penelitian tersebut mengingatkan kita agar lebih peduli pada kesehatan psikologis mamil, bukan hanya kesehatan fisik.

Bila selama masa kehamilan ditemukan gejala dan tanda stres pada mamil, diperlukan kolaborasi interdisiplin ilmu antara dokter obgin dan dokter psikiatri agar dapat mengidentifikasi gejala, tanda, serta mengetahui tingkat stres mamil dan segera lakukan terapi, sehingga mamil dapat menjalani kehamilannya dengan baik dan bahagia. ‘ ANAK MENGALAMI KARIES GIGI. Studi yang dikepalai oleh Dr. Wael Sabbah dari Dental Institute, King’s College London, Inggris, menemukan adanya peningkatan risiko karies gigi pada anak yang dilahirkan dari Mama yang mengalami stres kronis selama kehamilannya.

Sumber : https://ausbildung.co.id/

Categories
Parenting

Menonton Pertunjukkan

Di usia prasekolah, sifat anak yang cepat bosan masih cukup besar, salah-salah justru mengganggu kenikmatan menonton atau bahkan mengganggu penonton lain. Apa yang harus kita lakukan? Yuk, kita simak bersama triknya! 1. Tipe anak akan membantu kita memilih jenis pertunjukan. Ada anak yang takut akan gelap, gampang terganggu dengan suara bising, atau gelisah ketika duduk terlalu lama. Namun, tidak berarti anak dengan tipe tersebut tidak bisa untuk diajak nonton.

Baca juga : kursus Bahasa Jerman di Jakarta

Sekali saja kita dapat mencobanya untuk mengukur seberapa jauh anak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi asing tersebut. Tidak sampai selesai pun tidak apa, tetapi kita jadi tahu sejauh mana anak mampu beradaptasi saat nonton pertunjukan. 2. Jenis pertunjukan yang cocok untuk anak prasekolah, antara lain: operet, meet and greet dengan tokoh favorit (Hi-5, Mickey Mouse, dan lainnya), sirkus, unjuk ketangkasan hewan (lumba-lumba, singa laut, aneka satwa), tarian, dan musik. Perhatikan pula durasi pertunjukan, umumnya sekitar 90 menit-2 jam.

Lebih dari itu anak akan lekas bosan. 3. Informasi dan aturan main penting disampaikan pada anak. Apa yang akan ia lihat, berapa lama durasi pertunjukan, dan apa saja yang akan ia lihat ketika pertunjukan perlu diperlihatkan berkali-kali sebelum hari H menonton pertunjukan. Selain itu, sampaikan juga aturan main yang harus dipatuhi, seperti: duduk tenang, tidak keluar masuk ruangan, tidak berteriak-teriak (kecuali diminta, misalnya: bernyanyi), dan tidak makan minum di area pertunjukan. 4. Kondisi tubuh fit termasuk membuat anak cukup makan dan cukup tidur sebelum pertunjukan. 5. Minat anak terhadap apa yang ia tonton. Ajak anak memilih pertunjukan yang ingin ia saksikan. Kalau kita telah punya pilihan, tanyakan pada anak apakah ia mau menontonnya atau ia punya pilihan lain.

Ayo, Punya Akuarium!

Orang yang sering menghabiskan waktu melihat akuarium biasanya akan mengalami perubahan positif pada kondisi fi sik dan psikologisnya, demikian menurut riset yang dimuat di jurnal Environment & Behavior. Melihat akuarium dapat menurunkan tekanan darah dan denyut nadi, sementara semakin banyak jumlah ikan yang ada di akuarium dapat menyita perhatian kita lebih lama, sehingga suasana hati pun menjadi lebih baik. “Akuarium dapat menjadi semacam oasis yang menenangkan dan merelakskan pikiran. Ini amat dibutuhkan oleh masyarakat urban yang cen derung hidup dengan beban stres tinggi di tempat kerja,” kata Dr Sabine Pahl, asisten profesor di bidang Psikologi dari Plymouth University, Inggris, yang juga salah satu peneliti.

Categories
Parenting

KAMPANYE 7 MENIT UNTUK KEHIDUPAN

Ternyata setiap 7 menit, satu bayi meninggal sebelum men- capai usia satu bulan. Yang lebih mengejutkan lagi, hal ini sudah terjadi dalam 10 tahun ter akhir ini di Indonesia. Ada beberapa penyebab kondisi tersebut, diantaranya bayi lahir dengan berat rendah, nutrisi buruk ibu saat hamil, dan adanya komplikasi pada ibu hamil.

Baca juga : Tes Toefl Jakarta

“Sebenarnya penyebab-penyebab itu dapat dicegah. Misalnya, berat badan lahir rendah dan gizi ibu hamil yang buruk dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik selama kehamilan. Sementara kematian ibu hamil karena komplikasi dapat dicegah dengan ketersediaan tenaga medis yang terlatih dan merata di seluruh Indonesia serta fasilitas tempat bersalin yang mumpuni,” jelas Tatak Ujiyati, Direktur Advokasi dan Kampanye Save The Children saat kunjung an ramah tamah tim Save the Children Indonesia ke kantor redaksi Group of Magazine, Kelompok Kompas Gramedia.

Terkait dengan itulah Save the Children Indonesia meluncurkan kampanye 7 Menit untuk Kehidupan. Tujuan kam panye ini selain untuk meningkatkan kesa daran masyarakat, juga demi mendesak pemerintah mengalokasikan dana APBN untuk jaminan persalinan bagi ibu hamil dan demi pemeliharaan kesehatan bayi baru lahir di seluruh Indonesia. Bagi Mama Papa yang ingin ikut berpartisipasi dalam kampanye ini, caranya mudah, yakni dengan menanda tangani petisi #7 MenitUntuk Kehidupan.

Pengisian bisa melalui online www. aksi.savethechildren .or.id atau secara offline dengan mendatangi mal-mal yang bekerja sama dengan Save the Children. “Kami bekerja sama dengan beberapa mal di Jakarta dan Surabaya untuk pengumpulan petisi ini secara offline,” ujar Fandi Yusuf, Communication Coordinator Save the Children Indonesia. Untuk lokasi mal yang bekerja sama bisa menghubungi kantor Save The Children melalui telepon 021 7812336. Save the Children Indonesia telah berdiri sejak 1976 dan bekerja di 12 provinsi di Indonesia. Visi Save the Children adalah menciptakan sebuah dunia dimana setiap anak mendapatkan hak untuk hidup, dilindungi, berkembang, dan berpartisipasi.

Sumber : pascal-edu.com